Ken mengaku dirinya bukanlah orang yang cukup pintar untuk bisa menduduki posisi Dirjen Pajak. Bahkan, ada yang sempat meragukan dirinya untuk bisa menjadi Dirjen Pajak.
"Saya bisa jadi dirjen itu saya enggak pinter-pinter amat, dulu ada yang bilang saya enggak bisa jadi Dirjen," kata Ken dalam kuliah umumnya, Jakarta, Senin (13/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Ken mengaku, karena usaha serta diselingi sedikit keberuntungan dirinya berhasil menduduki posisi sebagai Dirjen Pajak.
"Saya enggak apa sih, enggak garis tangan saya enggak jadi Dirjen. Saya jawab gampang, ntar saya garisin sendiri. Ternyata bener bisa jadi Dirjen," terangnya.
Ken pun berpesan kepada para mahasiswa yang hadir dalam kuliah umum itu agar bisa belajar dengan giat. Dirinya mendoakan supaya salah satu dari mahasiswa yang hadir bisa menjadi Dirjen Pajak seperti dirinya di masa mendatang.
"Satu lagi yang penting belajar dari pengalaman, belajar dari jaringan, belajar menganalisis sesuatu. Sukses itu adalah membuat orang lain menjadi sukses. Dan sukses itu membuat orang lain bahagia, itu bagi saya," katanya.
Ken yang merupakan pejabat karir di Kemenkeu, lahir di Malang pada tanggal 8 November 1957. Ia menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Brawijaya.
Gelarnya diraih pada tahun 1983. Kemudian melanjutkan pendidikan Master of Science in Tax Auditing di Opleidings Institute Financien, Den Haag, Belanda dan mendapatkan gelarnya pada tahun 1991.
Sementara itu, sebagai Pegawai Negeri Sipil karirnya diawali sebagai pelaksana di Kementerian Keuangan pada tahun 1993 di Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak).
Ken pernah menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Kepegawaian pada tahun 1989, sebagai Kepala Seksi Wajib Perseorangan pada tahun 1992. Sejak saat itu, Ken menghabiskan sebagian besar karirnya di Ditjen Pajak. (mkj/mkj)