Berdasarkan pengalamannya saat masih mengabdi pada Bank Dunia, Sri Mulyani mengaku ada dua jenis urbanisasi yang memberikan dampak terhadap perekonomian.
Urbanisasi yang pertama terkait dengan urbanisasi terencana dan inklusif, sedangkan yang kedua adalah yang justru membuat perkotaan itu kumuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bank Dunia, kata Sri Mulyani, telah melakukan studi di beberapa negara seperti China, Asia Selatan termasuk India, Pakistan, Bangladesh, dan Nepal.
Dengan hasil studi tersebut, Sri Mulyani menganggap, penting bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan penataan urbanisasi yang terjadi di Indonesia. Apalagi, pemerintah Indonesia tengah berkomitmen melakukan reformasi di seluruh sektor.
"Indonesia sedang menjalankan sebuah perubahan struktural yang sangat besar khususnya ekonomi berbasis perdesaan dan agrikultur berbasis perkotaan. Dan urbanisasi di Indonesia lebih cepat dibanding negara-negara lainnya. Bahkan dibanding Cina dan Asia, yang paling banyak penduduk di dunia," jelas dia.
Lebih lanjut Sri Mulyani menuturkan, pemerintah juga harus menjadi jembatan dalam proses urbanisasi, jembatan yang dimaksud adalah membangun infrastruktur dasar hingga berat yang dibutuhkan setiap daerah.
Sebab, pembangunan infrastruktur memberikan dampak yang panjang bagi perekonomian. Seperti halnya di DKI Jakarta, infrastruktur menjadi modal untuk mendatangkan investor. Tidak hanya itu, infrastruktur juga bermanfaat bagi keberlangsungan stabilitas serta distribusi kebutuhan pokok.
"Ini secara signifikan akan menurunkan dampak sosial dari urbanisasi. Kekurangan air bersih juga dampak buruk dari urbanisasi," tukas dia. (mkj/mkj)