Sri Mulyani ke 6.670 CPNS Kemenkeu: Follow Akun @smindrawati

Bogor - Ada hal tidak biasa di saat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan arahan dan masukan kepada 6.670 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Keuangan.

Berlokasi di Berlokasi di Gedung Sentul International Ceonvention Center (SICC), Bogor, Rabu (20/12/2017). Kementerian Keuangan mengadakan kegiatan Orientasi Pegawai Baru CPNS Rekrutmen Umum Tahun Anggaran 2017 dan Rekrutmen Lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN.

Dalam sambutannya, Sri Mulyani meminta kepada seluruh CPNS Kementerian Keuangan untuk follow atau mengikuti media sosial @smindrawati dan @kemekeu baik instagram, facebook, maupun twitter.

"Saya minta pegawai baru dari media sosialnya Kementerian Keuangan, ada @smindrawati, sama @kemenkeu, dua-duanya kalian follow," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Terima 6.670 CPNS Baru, Setengahnya Ditugaskan di Pajak

Permintaan tersebut, kata Sri Mulyani bukan sebagai aksi menunjukan sisi narsis dari para pejabat Kementerian Keuangan, melainkan adanya informasi yang bisa didapat oleh para CPNS.

"Bukan kita narsis, tapi di situ ada informasi yang banyak untuk kalian, belajar setiap hari, itu dipakai untuk perbaiki kualitas kalian, kualitas bekerja, bisa saling mengisi, bekerja bersama, dan sekarang eranya semakin digital," tambah dia.

Sri Mulyani ke 6.670 CPNS Kemenkeu: Follow Akun @smindrawati. Foto: Hendra Kusuma

Menurut Sri Mulyani, CPNS yang direkrut pada tahun anggaran 2017 ini merupakan para generasi milenial yang paling update dalam mengenakan gadget.

"Artinya apa? Milenial itu kelompok sering menggunakan teknologi, kalian kreatif, kalian confident, kalian konektif katanya, lakukan itu di dalam pekerjaan anda, kalian semua ahli di bidang media sosial," ujar dia.

Sri Mulyani ke 6.670 CPNS Kemenkeu: Follow Akun @smindrawati. Foto: Hendra Kusuma

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga meminta kepada 6.670 CPNS untuk tidak segan membela Kementerian Keuangan di media sosial dari serangan-serangan informasi bohong (hoax), informasi fitnah, hingga ujaran kebencian.

"Kalau kalian ada di medsos, jangan segan membela Kemenkeu, karena sekarang banyak fitnah, menyebar kebencian, kalian menjaga kesatuan, perbedaan, kalau aktif jadilah suara positif termasuk meningkatkan dan meningkatkan martabat institusi kita, jangan mencaci dan menghina, lakukan koreksi dengan bahasa yang baik, tapi jangan menyerah dan kompromi dengan orang yang ingin rusak negara ini," tutup dia. (mkj/mkj)