"Semua US$ 10 juta untuk kajian," kata Bur Maras saat berbincang dengan detikFinance di kantornya Gedung Ratu Prabu 1, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2018).
Dana itu, katanya, digelontorkan untuk studi yang dilakukan oleh konsultan asal Eropa, Australia, dan Amerika Serikat (AS). Ia pun menunjukkan tiga tumpukan buku hasil kajian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bur Maras menambahkan, studi terkait pembangunan LRT sepanjang 400 km sudah dilakukan dengan matang dan sangat detail. Bahkan, dengan adanya studi tersebut bisa membuat rencana pembangunan LRT ini kredibel dan mendapatkan pendanaan dari bank.
"Seluruhnya dihitung Bechtel. Kalau hitung itu bukan hitung berapa angin terkencang, gempa berapa kali setahun, diukur secara teknis, sesudah itu dihitung kelayakan keuangan," katanya. (ara/zlf)