Sandi mengaku cukup senang menerima tawaran dari perusahaan tersebut. Bahkan sang Bos Ratu Prabu Burhanuddin Bur Maras sendiri yang menyampaikan niatan tersebut.
Sandi mengaku kagum dengan sosok Bur Maras. Di usia yang sudah senja pebisnis itu masih mau berkontribusi membangun infrastruktur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, lanjut Sandi, proyek tersebut juga rencananya baru akan dimulai pada 2020 dan progresnya diperkirakan mencapai 5 tahun. Belum lagi biasanya bisnis infrastruktur membutuhkan waktu yang cukup lama untuk balik modal.
"Baru dibangun 2020 dan biasanya tiga puluh tahun kan kalau itu masa yielding-nya. Di sana dia sampaikan, cukup mengharukan ya di ujungnya bahwa deadline ini saya membangun untuk anak-cucu dan bangsa Indonesia. Jadi alhamdulillah ya kami mendukung," tuturnya
Sandi juga mengaku kaget, ternyata Bur Maras sudah menyampaikan minatnya tersebut terlebih dhaulu ke BPTJ dan Kementerian Perhubungan. Menurutnya hal itu menunjukkan minat yang cukup serius.
"Rupanya sudah banyak sekali interaksinya dengan BPTJ dan Kemenhub. Jadi kemarin itu pertama kali ke Pemprov sebelumnya sudah ke sana," tuturnya.
Sandi menjelaskan, proyek ini diperkirakan akan membutuhkan nilai investasi sekitar US$ 25 miliar. "Sebetulnya itu antara Rp 350 triliun sampai 400 triliun totalnya," pungkasnya.