Perencana Keuangan Safir Senduk mengatakan, untuk mengantisipasi dampak ini, kedua pasangan harus tetap memiliki tabungan masing-masing. Karena menurutnya, ada banyak kasus pasangan suami istri yang tidak memisahkan keuangannya masing-masing saat telah berkeluarga.
"Jadi suami dan istri harus punya tabungan sendiri-sendiri, atau juga rekening tabungan untuk membayar pengeluaraan bersama misalnya. Jadi kalau ada apa-apa, misalnya ada yang cedera janji, si istri tetap bisa memenuhi pengeluaran keluarganya," katanya kepada detikFinance saat dihubungi di Jakarta, Senin (8/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai suami atau istri, tidak hanya punya rekening tabungan sendiri tapi juga investasi sendiri. Karena sering banget orang lupa untuk berinvestasi terhadap dirinya sendiri karena sudah berkeluarga," tutur dia.
Khusus bagi pasangan yang tidak bekerja, juga penting untuk memiliki keahlian untuk mencari uang sendiri. Hal ini juga untuk memitigasi dampak keuangan dari perceraian tadi.
Baca juga: Ini Dampak Perceraian ke Keuangan Keluarga |
"Jadi jika sewaktu-waktu dia terpaksa bercerai dan pasangannya memutuskan tidak mau meneruskan menanggung keluarga, maka dia tetap bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan. Enggak harus jadi karyawan. Bisa juga freelancer atau buka usaha sendiri," ucap Safir.
"Kalau yang mau cepat itu, bisa buka usaha sendiri. Usaha yang frekuensi jual belinya kencang tapi untungnya tipis-tipis. Misalnya jualan sembako. Atau bisnis yang orang belinya jarang tapi sekali beli untungnya gede. Misalnya jasa konsultan. Tapi kalau mau cepat untung bisa yang frekuensi jual belinya kencang tapi untungnya tipis-tipis," pungkasnya.
Salah satu tokoh yang sedang heboh gara-gara kabar perceraian adalah mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama. Pria yang akrab disapa Ahok itu menggugat cerai istrinya, Veronica Tan.
Baca juga: Ini Dia Daftar Perceraian Termahal di Dunia |