Siapa Kontraktor yang Bangun Tower II BEI yang Selasarnya Ambruk?

Siapa Kontraktor yang Bangun Tower II BEI yang Selasarnya Ambruk?

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 16 Jan 2018 21:08 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Runtuhnya selasar di Tower II membuat Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menjadi pusat pembicaraan. Masyarakat pun penasaran siapa yang membangun gedung tersebut.

Gedung BEI sendiri terdiri dari 2 tower yakni Tower I dan II. Kedua tower itu dibangun oleh kontraktor yang berbeda, salah satunya perusahaan asing yang berasal dari Korea Selatan.

"Iyah salah satunya Korea," kata Direktur Cushman and Wakefield Indonesia Farida Riyadi di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (16/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dari penelusuran detikFinance, perusahaan Korea Selatan yang pernah membangun Gedung BEI yakni SsangYong Engineering and Construction. Sementara satu lagi kontraktornya adalah PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK).


Nusa Konstruksi Enjiniring membangun Tower I Gedung BEI yang rampung pada 1994. Sementara Tower II umurnya lebih muda, dibangun oleh SsangYong pada 1997 dan selesai pada 1998.

Pihak pengelola gedung telah menunjuk konsultan independent untuk memeriksa kondisi gedung secara menyeluruh. Konsultan itu di antaranya Laboratorium Struktur dan Material Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia, PT Gistama Inti Semesta, PT Arkonin dan PT Rematha Daksa Optima.

Hasilnya kondisi struktur utama gedung dinyatakan masih dalam keadaan baik. Namun pihaknya akan melakukan renovasi terhadap seluruh selasar Gedung BEI yang masuk dalam kategori struktur sekunder.

Cushman & Wakefield Indonesia pun telah melayangkan surat ke SsangYong selaku kontraktor. Surat tersebut masih bersifat pemberitahunan, belum berbentuk permintaan pertanggungjawaban.

"Kita baru informasikan, karena kita masih menunggu hasil pemeriksaan Puslabfor. Sudah kita sampaikan, belum ada jawaban," kata Farida (zlf/zlf)

Hide Ads