Dia menyebutkan, pemerintahan kabinet kerja dalam kurun waktu tiga tahun belakangan ini banyak membangun infrastruktur mulai dari jalan, bendungan, jembatan, hingga infrastruktur dasar seperti air bersih dan sanitasi.
Percepatan pembangunan yang dilakukan guna mengejar ketertinggalan stok infrastruktur nasional dengan negara-negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basuki menyebutkan, peran Badan Meteorologi, Krimatologi dan Geofisika (BMKG) sangat penting dalam setiap pembangunan infrastruktur, yakni memberikan informasi mengenai prediksi alam yang dimasukan dalam perencanaan pembangunan.
"Makanya kita harus antisipasi bencana dalam perencanaan, kita punya peta gempa yang baru, jadi dengan adanya peta gempa yang baru menjadikan safety factor lebih baik, jadi kegunaan BMKG dalam memberikan informasi itu memperkuat stok infrastriktur kita," jelas dia.
Saat ini, kata Basuki, pembangunan infratruktur yang dilakukan oleh Kementerian PUPR selalu melibatkan BMKG terutama dalam proses perencanaan. Keterlibatannya dalam hal antisipasi bencana banjir, kemarau, gempa, tanah longsor, hingga pergerakan cuaca.
"Jadi informasi prediksi dari BMKG itu mempeekecil risiko bencana," ujar dia.
Basuki mengungkapkan, setidaknya ada 300 lebih bendungan yang akan dibangun oleh pemerintah, jalan tol baik di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan juga Trans Papua.
"Makanya tadi kami dapatkan guidance BMKG, kita perlu perencanaan dari BMKG. Yang utama saya ingin tekankan, BMKG tidak hanya untuk bencana, bisa peran lebih dari menangani bencana, harus gaet kami," tutup dia. (eds/eds)