Salah satu pedagang daging di Pasar Cakung, Jakarta Timur Nurhamid, mengungkapkan harga daging sapi di beberapa tahun terakhir bertahan di angka tinggi yaitu Rp 120.000. Kenaikan sudah terjadi sejak tahun lalu, bahkan di lebaran 2017 lalu harga daging sempat menyentuh angka Rp 150.000/kilogram.
"Biasa, harganya masih Rp 120.000 untuk semua jenis (paha depan dan belakang)," ungkapnya kepada detikFinance, Selasa (30/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita enggak jual Rp 120.000 ya tekor, belum transportnya, belum plastiknya belum biaya lain. Kalau yang ketengan itu yang beli seperempat, itu kalau enggak jual Rp 120.000/ kilogram kita tekor," jelasnya.
Lain harga jika pembeli menambah kota pembelian. Nurhamis mencontohkan, bila ada konsumen yang membeli daging sebanyak 5-10 kilogram maka harga daging bisa turun menjadi Rp 110.000/ kilogram
"Beda kalau belinya banyak, harganya jadi Rp.110.000," kata dia.
Dalam satu hari Nurhamid mengaku bisa menjual daging sebanyak 50 kilogram. Kebanyakan dari pembelinya merupakan langganan, warung makan warteg dan nasi padang. Beberapa konsumennya bahkan tidak memilih membeli daging beku yang lebih murah padahal Nurhamid sudah menyediakan sekitar 18 kilogram daging beku yang disimpan di box dalam lapaknya.
"Kebanyakan yang beku itu kan kita enggak tahu itu sapi atau kerbau, di sana labelnya ada dari Australia dan India, tapi kan kalau sudah daging disini ya berupa daging beku saja," kata dia
Sementara itu, ada pula pedagang daging lainnya di Pasar Cakung, yaitu Uha yang biasa menjual jenis daging paha depan seharga Rp 115.000 dan paha belakang seharga Rp 120.000. Uha yang menjual daging lokal dan daging beku impor dengan total stok daging lokal per harinya yaitu 20 sampai 30 kilogram sementara untuk impor Uha menyediakan 15 kilogram/ hari.
"Kalau jual daging beku agak susah, karena warung- warung ngeluhnya daging (beku) itu hancur ketika dipotong," jelas dia.
Sementara itu ada pula pedagang daging lainnya yaitu Sauti yang biasa menjual daging dengan harga Rp. 120.000. Sauti yang hanya menjual daging lokal mengaku kesulitan jika menjual daging beku impor.
"Harganya masih Rp 120.000 kengga jual daging impor, susah jualnya," kata dia. (dna/dna)