Direktur Keuangan PPRE Benny Pidakso mengatakan sepanjang 2017 diperkirakan perseroan sudah mampu mengantongi laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 240 miliar. Angka tersebut meningkat 490% dibandingkan perolehan di 2016 sebesar Rp 41 miliar.
"Kalau net profit kami Rp 180 miliar itu setelah minority interest. Kalau sebelum itu ya Rp 240 miliar. Tapi kita masih tunggu laporan keuangan induk. Tapi kami optimis terhadap estimasi itu," tuturnya di Graha CIMB Niaga, Jakarka, Senin (5/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari total estimasi itu bahkan masih ada pendapatan dari anak usahanya PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) yang belum bisa dikonsolidasikan lantaran baru diakuisis pada pertengahan tahun.
"Jadi ada pendapatan sekitar Rp 400 miliar tidak bisa dikonsolidasikan jadi sebenarnya bisa Rp 2,3 triliun. Kita akuisis di Juli, jadi yang bisa dikonsolidasikan sampai Desember 2017. Kalau dari Januari sama Juni tidak bisa," imbuhnya.
Sedangjan EBITDA perseroan mencapai Rp 575 miliar atau naik 317% dan arus kas dari oprasi surplus Rp 240 miliar. Sepanjang 2017 perseroan juga berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 5,9 triliun. (hns/hns)