Dalam kajian terkininya, tim ekonom Mandiri Group memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,3% pada tahun 2018 dengan pendorongnya adalah sektor manufaktur.
Sektor manufaktur, kata Tiko, juga dipandang sebagai sektor yang dapat mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan agar dapat memenuhi target 8% dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan kajian Bank Pembangunan Asia (ADB), ada dua hal yang bisa dijadikan strategi dalam mendorong industri manufaktur dalam negeri. Pertama, berusaha untuk membuat diversifikasi produk untuk menangkap celah pasar. Kedua, fokus pada sektor yang sudah ada dan mudah untuk dikembangkan seperti elektronik, kimia, mobil dan makanan.
Apalagi, dalam menjaga dan meningkatkan iklim investasi, pemerintah melakukan sejumlah kebijakan antara lain, melonggarkan batasan impor dan ekspor, mengurangi dwelling time, merevisi dan memperbaiki skema insentif pajak (tax allowance dan tax holiday).
Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir optimistis peluang investasi di tahun politik masih terbuka lebar seiring dengan membaiknya data ekonomi makro Indonesia.
"Mandiri Sekuritas optimistis iklim investasi, termasuk pertumbuhan pasar modal, pada tahun ini akan lebih positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Silvano. (dna/dna)