Analisis CT Soal Membaiknya Ekonomi Dunia dan Dampaknya ke RI

Analisis CT Soal Membaiknya Ekonomi Dunia dan Dampaknya ke RI

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Kamis, 08 Feb 2018 12:53 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra/detikFinance
Jakarta - Pertumbuhan ekokomi tahun ini diprediksi lebih baik dibandingkan 2017 yang tumbuh sebesar 5,07%. Salah satu pemicunya, kondisi ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh tren positif perekonomian dunia.

Founder and Chairman CT Corp, Chairul Tanjung, menjelaskan perbaikan ekonomi dunia ikut mendorong tren ekonomi Indonesia tahun ini. Pertumbuhan ekonomi dunia yang tahun lalu berada di level 3,7%, tahun ini diperkirakan mampu menembus 4%.

"Sudah ada swing ekonomi dunia mengarah ke arah perbaikan bahkan tahun ini ekonomi dunia tumbuh 3,9%. Biasanya kalau para analis lebih konservatif daripada kenyataannya. Kalau lihat koservatif 3,9% bukan enggak mungkin lebih tinggi dari itu," ujar Chairul dalam Soft Launching CNBC Indonesia di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertumbuhan ekonomi dunia dengan rata-rata 3,9% tahun ini diperkirakan banyak disumbangkan dari pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang tumbuh di atas rata-rata dunia. Pertumbuhan ekonomi dunia yang membaik berimbas kepada permintaan yang semakin meningkat.

Kenaikan permintaan, jika tidak disertai ketersediaan komoditas, maka akan mengerek harga. Hal ini juga yang mendorong kenaikan harga minyak dunia.

"Ini akan berpengaruh baik ekonomi Indonesia karena ekspor sangat bergantung, related sumber daya alam. Kalau sumber daya alam naik pasti ekspornya naik dan paling penting kawan-kawan dunia usaha dapatkan keuntungan maka juga akan meningkatkan konsumsi kita yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi," kata pria yang akrab disapa CT ini.

Selain itu, pemilihan kepala daerah (Pilkada) juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi 2018. Pilkada diprediksi mampu mendorong konsumsi yang berdampak pada kenaikan pertumbuhan konsumsi.

"Alasan kedua, tahun politik 171 provinsi dan kabupaten kota akan melaksanakan Pilkada. Bahwa kalau Pilkada banyak uang mengalir ke masyarakat akan menjadi peningkatan daya beli. Ini juga alasan yang mendorong konsumsi, salah satu pendorong luar biasa," tutur CT.

"Alasan-alasan ini pula yang membuat saya yakin ekonomi Indonesia 2018 akan lebih baik dari 2017," tutur CT optimistis. (ara/hns)

Hide Ads