Menurut Direktur Pengadaan Perum Bulog, Andrianto Wahyu Adi akan ada banyak pelabuhan yang dilabuhi oleh kapal pengangkut beras impor. Namun ia tidak dapat merinci satu per satu.
Ia hanya menyebutkan beberapa pelabuhan. Misalnya di pelabuhan Panjang, Lampung dan di Tanjung Priok, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Panjang, Ada Priok, Benoa, Tenau, Belawan. Banyak," ungkapnya saat berbincang dengan detikFinance, Jumat (9/2/2018).
Lebih lanjut, Adrianto mengatakan alasan pemilihan pelabuhan tersebut karena sesuai dengan lokasi gudang Bulog dan kapasitas bongkar kapal.
"Kriteria, gudang Bulog dan kapasitas pelabuhan bongkar. Kapal besar ke pelabuhan besar," ucapnya.
Sebagai informasi, Perum Bulog akan mengimpor beras sebanyak 281.000 ton yang berasal dari Thailand, Vietnam dan India. Beras tersebut nantinya akan digunakan sebagai cadangan Bulog.
Sementara itu, ia juga menjelaskan bahwa kapal pengangkut beras tersebut memiliki jumlah muatan yang berbeda-beda, yakni antara 2.000 ton hingga 10.000 ton.
"Banyak, ada 2.000 ton, 5.000 ton, 10.000 ton. Beda-beda ukurannya," terangnya. (zlf/zlf)