Jeruk Mandarin 'Menghilang' di Pasaran, Ini Penyebabnya

Jeruk Mandarin 'Menghilang' di Pasaran, Ini Penyebabnya

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Selasa, 13 Feb 2018 09:37 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Jeruk mandarin asal China sulit ditemukan, khususnya di Jabodetabek menjelang Hari Raya Imlek. Apa penyebabnya

Ketua Umum Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia, Khafid Sirotudin, mengatakan langkanya jeruk mandarin asal China lantaran pemerintah tak mengeluarkan izin impor/SPI untuk komoditas tersebut sejak November 2017.

Artinya, jeruk mandarin asal China yang saat ini masih ada merupakan stok lama sejak Oktober lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Stok lama yang datangnya maksimal itu Oktober tahun lalu. Karena November-Desember sudah enggak boleh, sampai Februari itu enggak boleh," kata dia kepada detikFinance, Jakarta, Senin (12/2/2018).

Saat ini, kata Khafid, Kementerian Perdagangan memang tidak mengeluarkan SPI untuk jeruk mandarin asal China. Selain itu, Kementerian Pertanian juga tak Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Khafid mengaku tak mengetahui mengapa izin tersebut tidak dikeluarkan.

"Karena SPI-nya belum ada. SPI itu untuk jeruk mandarin asal China itu mensyaratkan SPI untuk impor, sementara SPI-nya enggak keluar, kenapa enggak keluar? Karena RIPH-nya (juga) enggak ada," kata dia.

Lebih lanjut Khafid mengatakan, bahwa jeruk mandarin asal China yang merupakan stok lama itu jumlahnya sangat sedikit yang masih ada. Karena, kebanyakan buah-buah tersebut rusak karena disimpan dengan waktu yang lama.

"Saya pastikan sebagian besar pasti rusak, karena Oktober, November, Desember, Januari, jadi pasti banyak rusaknya. Paling kalau misalnya sisa yang layak jual paling 10%. Itu yang di Jakarta atau di Surabaya, pokoknya yang di Jawa. Jadi jeruk Mandarin China itu sejak November sampai Februari enggak boleh masuk. Jadi enggak mungkin ada masuk, kita bicara Jawa," tuturnya. (zlf/zlf)

Hide Ads