DPR Sebut Kecelakaan Proyek Terjadi karena Dikebut Jelang Pilpres

DPR Sebut Kecelakaan Proyek Terjadi karena Dikebut Jelang Pilpres

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Sabtu, 24 Feb 2018 16:38 WIB
Foto: Dok PUPR/Ditjen Bina Marga
Jakarta - Kecelakaan kerja di proyek konstruksi akhir-akhir ini marak terjadi. Kecelakaan kerja terjadi diduga karena dikebut jelang tahun politik.

Seperti diketahui, pada tahun 2019 Indonesia akan memasuki tahun politik di mana beberapa calon akan memperebutkan kursi Presiden dan Wakil Presiden.

Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Asman kecelakaan kerja yang terjadi beberapa waktu terakhir berkaitan dengan tahun politik. Sebab keberhasilan suatu proyek akan memberikan dampak positif bagi suatu pemerintahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira nggak bisa dilepaskan dari 2019 (kecelakaan kerja). Dengan volume yang begitu besar (proyek) akan begitu besar untuk kesuksesan pemerintah kembali menang pada 2019," ungkapnya di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (24/2/2018).


Lebih lanjut, Azam mengatakan hal ini terbukti dengan kelelahan para pekerja yang terjadi sehingga menyebabkan kecelakaan kerja tersebut.

"Jangan dimunafikkan. Ini fakta jadi BUMN ini diminta bekerja 24 jam, ini sudah di luar batas kemampuan manusia apalagi pengawasan lemah," imbuhnya.

Sementara itu, Guru Besar Manajemen Konstruksi UPH Manlian Ronald Simanjuntak justru menilai pada dasarnya pembangunan konstruksi tidak berkaitan dengan politik.

"Proyek konstruksi itu tidak ada hubungannya dengan politik itu secara akademis. Proyek justru berdampak ke politik itu baru benar," ungkapnya.


Sebagai informasi, sejak awal 2018 hingga saat ini sudah ada empat kecelakaan konstruksi yang terjadi. Mulai dari ambruknya deretan girder di proyek jalan tol Depok-Antasari hingga yang terakhir robohnya kepala tiang tol Becakayu. (ara/ara)

Hide Ads