Saat Bos IMF Terkesima Lihat Kain Tenun Khas Indonesia

Saat Bos IMF Terkesima Lihat Kain Tenun Khas Indonesia

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Selasa, 27 Feb 2018 14:29 WIB
Foto: Selfie Miftahul Jannah
Jakarta - Setelah menyampaikan pidato pembukaan dalam High Level Conference Annual Meetings 2018 di Hotel Fairmont Jakarta Selasa (27/2/2018), Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde sempat mengunjungi beberapa tenant pameran yang berisi berbagai baju dan kain adat dari Indonesia.

Lagarde, yang siang tadi mengenakan stelan casual yaitu jas dan rok hitam, serta dipadu kemeja berwarna merah serta sepatu yang senada. Untuk menyempurnakan penampilannya kali ini, Lagarde memadukan selendang batik berwarna coklat yang dipakai di pundak kanannya.


Di bagian stan kain tenun, Lagarde tampak tertarik, dengan sistem tenun yang dibuat secara manual. Lagarde sempat mendengarkan penjelasan dari salah satu penjaga stan mengenai sistem pembuatan selendang tenun yang dibuat manual dengan cara menganyam benang per helai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu Lagarde juga sempat mengunjungi stan tenun dari Gorontalo baju baju khas daerah jenis blouse yang lengkap dengan sulaman manual dari benang berwarna emas dan perak khas Gorontalo, dilihat oleh Lagarde. Blouse berwarna hijau dan merah sempat diambil Lagarde dari gantungan untuk dilihat secara detail sulamannya. Namun setelah dilihat, Lagarde kembali menyimpannya ke dalam gantungan.


Setelah selesai melihat lihat pameran, dan akan beranjak Lagarde dihampiri pengusaha tenun khas Gorontalo yang menawarkan hadiah sebuah selendang, berwarna merah. Namun hadiah itu secara sopan ditolak oleh Lagarde.

"Oh you're so kind, but thanks," kata Lagarde.

Setelah menolak dengan halus, Bos IMF itu pun pergi. Siang tadi tenun yang hendak diberikan kepada Lagarde merupakan jenis Selendang Karao, khas Gorontalo.

Pengusaha Tenun Karao Agus Lahinta, mengaku agak sedih karena selendangnya titolak bos IMF.

"Nggak apa-apa, mungkin dia kan tadi sudah pakai selendang batik," kata agus sambil tersenyum.


Jenis selendang ini merupakan jenis paling khas di Gorontalo. Karao biasanya digunakan oleh masyarakat Gorontalo sebagai pelengkap busana bagi para wanita saat menghadiri berbagai acara besar. Agus menjelaskan, pihaknya sebagai pengushaa Gorontalo sudah mempromosikan tenun dan selendnag Karao ke berbagai pameran sampai ke beberapa negara termasuk New York.

"Karao, ini jenis unggulan, harganya sekitar Rp 250 dan 100% hand made kita sudah pameran ke beberapa negara," kata dia. (dna/dna)

Hide Ads