Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin pun menegaskan bahwa kondisi Bank Muamalat dalam kondisi yang sehat. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah itu memandang persepsi itu hanya sekadar isu belaka.
"Sampai saat ini baik-baik saja. Tapi ada isu-isu miring yang ingin membuat masyarakat tidak percaya pada Bank Muamalat," tuturnya di Muamalat Tower, Jakarta, Rabu (28/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bank Muamalat ini amanat dari para pejuang, karena itu kita tidak biarkan, tidak boleh Bank Muamalat mati. Boleh sakit seperti bank lain tapi tidak boleh mati," tegasnya.
Sebagai cikal bakal perkembangan dunia ekonomi syariah di Indonesia, kematian Bank Muamalat akan cukup menghebohkan. Sebab dari Bank Muamalat muncul industru asuransi syariah hingga saham-saham syariah.
"Karena itu menjaga sistem ekonomi syariah nasional berarti kita harus jaga Bank Muamalat sebagai tanda dimulainya sistem ekonomi syariah," pungkasnya.
Sekedar informasi tahun lalu Bank Muamalat Indonesia mengeluarkan pernyataan akan menerbitkan saham baru untuk tambahan modal perseroan. Namun rencana aksi korporasi tersebut gagal karena calon investor disebut kehabisan waktu untuk mengakuisisi.
Rasio kecukupan modal Bank Muamalat per September 2017 tercatat 11,58% turun dibanding periode yang sama tahun 2016 12,75%. Berdasarkan statistik perbankan syariah (SPS) per September 2017 rata-rata rasio kecukupan modal bank syariah nasional 16,16%.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Muamalat, non performing financing atau rasio pembiayaan bermasalah Bank Muamalat 2015 secara kotor sempat melewati batas aman dari regulator yakni, 7,46% atau sebesar 1,36 triliun, kemudian pada 2016 mulai membaik di posisi 3,97% atau Rp 696,2 miliar. Periode September 2017 NPF tercatat 4,54%.