Direktur Utama Waskita Karya M Choliq mengatakan, pada 2017 pihaknya mengerjakan proyek senilai Rp 45 triliun. Nilai proyek yang dikerjakan itu melonjak cukup tinggi dari dua hingga tiga tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 10-15 triliun.
Choliq mengatakan perseroan melakukan evaluasi terkait dengan kemampuannya dalam mengerjakan proyek, terlebih dengan banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi belakangan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Choliq mengkui bila dibandingkan dengan penanganan proyek yang melonjak cukup tinggi, pertumbuhan tenaga kerja Waskita hanya meningkat sekitar 10-30% setiap tahunnya. Hal itu dinilai tak sejalan dengan kemampuan perseroan.
"Tiga tahun lalu tidak ada kan terdengar kecelakaan di Waskita, mungkin karena produksinya masih Rp 10 triliun," ujarnya.
Lebih lanjut Choliq mengatakan pihaknya bakal mengevaluasi jumlah produksi yang bisa dikerjakan agar bisa sesuai dengan ketentuan keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja (K3) yang lebih baik.
Untuk itu, ia pun tak sungkan dengan adanya perombakan yang bakal dilakukan. Dengan adanya perombakan direksi, diharapkan ada jabatan baru yang bakal mengatur K3 dalam proyek-proyek yang dikerjakan.
"Dengan peningkatan size produksi tersebut harus diikuti dengan manajemen K3 yang lebih baik. Makanya, salah satu yang bisa dilakukan adalah struktur organisasinya harus ada yang mengatur K3 khusus selain direktur operasional. Ini yang Waskita belum sadar," ujarnya. (dna/dna)