Executive Director UPC Renewable Andrew Sutherland mengatakan, rencana pembangunan tersebut akan kembali melibatkan UPC Renewable sebagai kontraktor dan saat ini tengah dalam proses negosiasi mengenai harga jual beli listrik.
"Kapasitasnya mungkin akan sekitar 2,1-2,2 MW per turbin. Yang sekarang ini (PLTB Sidrap tahap I) kan 2,5 MW. Kami ajukan totalnya 50 MW" katanya saat ditemui di lokasi PLTB Sidrap, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Kamis (1/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harganya bisa turun karena kita telah memiliki infrastruktur yang dibutuhkan lewat fase I kemarin. Pelabuhan sudah ada, jalan sudah ada. Jadi lebih gampang buat kita untuk mengimplementasikan proyeknya. Dan risiko proyek sekarang lebih rendah karena semuanya sudah kita pelajari saat kita bangun tahap I kemarin," katanya.
Pembangunan PLTB Sidrap tahap II pun diperkirakan bakal memakan waktu kurang dari setahun saja atau jauh lebih cepat dari tahap pertama.
Andrew mengatakan, pembangunan PLTB Sidrap bisa saja dimulai tahun ini jika power purchase agreement (PPA) atau perjanjian jual beli listrik bisa disepakati dalam waktu dekat.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Dirjen EBT Rida Maulana. Dia bilang selain dari negosiasi PPA antara PLN dan UPC, saat ini PLN juga tengah menghitung apakah tambahan listrik dari PLTB Sidrap dibutuhkan mengingat saat ini surplus daya listrik di Sulawesi Selatan juga sudah cukup tinggi.
"Masih dalam hitungan. Tapi secara teknis sih sudah masuk. Tapi ini tinggal secara keekonomian karena ada beberapa yang saat bersamaan juga ada yang masuk seperti PLTH, PLTU," ucapnya.
Sementara harga jual ke PLN sendiri diharapkan dapat lebih murah dari harga jual tahap I, yakni di bawah US$ 7 sen/kWh. Harga jual listrik tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik, yaitu dibawah 85% dari Biaya Pokok Penyediaan Pembangkitan (BPP) wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) yang sebesar 8,10 cent US$ per kWh. (eds/zul)