Belakangan ini harga beras melonjak, terutama jenis medium. Harga beras medium sempat tembus hingga Rp 11.000/kg, padahal harga eceran tertingginya hanya Rp 9.450/kg.
"Harga kebutuhan pokok yang memberikan kontribusi terhadap inflasi pada angka kemiskinan seperti beras harus dikendalikan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah perintah Pak Menko (Menko Perekonomian, Darmin Nasution) untuk dikoordinasikan ini dan saya minta betul beberapa harga baik itu berkaitan dengan beras, gabah, dengan daging betul-betul diselesaikan agar sebelum masuk bulan puasa turun bisa dipastikan harga itu betul-betul turun," tambah dia.
Selain itu, Jokowi juga meminta single submission atau sistem perizinan terintegrasi berjalan akhir Maret ini. Menurut dia, implementasi itu untuk mendorong investasi.
"Saya juga ingin agar akhir bulan ini yang berkaitan dengan single submission untuk mendorong investasi untuk memberikan insentif-insentif kepada investasi harus betul-betul kita diselesaikan. Dengan inilah mendorong pertumbuhan ekonomi kita. Jadi lebih baik lagi. Koordinasi dan konsolidasi adalah kunci oleh sebab itu menteri, menko dan seluruh kepala lembaga perlu memperhatikan dua hal tadi. Konsolidasi dan koordinasi," kata Jokowi.
Jokowi juga meminta investasi jangan tergantung pada APBN, tapi libatkan juga pihat swasta dan BUMN. Dia juga meminta ada inovasi yang melibatkan BUMN dan pihak swasta.
Tidak hanya itu, Jokowi juga meminta program penyaluran bantuan sosial (bansos) beras sejahtera (rastra) dan program keluarga harapan (PKH) bisa dilakukan di awal bulan.
"Saya kira sudah saya hitung dengan Kepala Bappenas. Kalau sekarang Rp 50 triliun, yang saya sampaikan perlu tambahan Rp 20 triliun. Perlu tambahan Rp 20 triliun ini bisa kita capai. Kalau sekali lagi berjalan tepat waktu dan tepat sasaran. Kuncinya ada di situ Sehingga pendampingan kekuatan sangat penting," kata Jokowi.