Dalam kesempatan ini, Jonan didampingi langsung Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Jakarta Selatan II Edi Slamet Irianto dan sejumlah pegawai kanwil DJP Jakarta Selatan II lainnya.
"Selama ini pengisian SPT sederhana dan mudah," kata Jonan di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sudah Ada 3,2 Juta WP Laporkan SPT 2017 |
Jonan pun menghimbau kepada para jajarannya di Kementerian ESDM untuk ikut melaporkan SPT Tahun 2017 sebelum batas akhir di bulan ini. Selain itu, pajak yang dibayarkan juga digunakan untuk kepentingan bersama.
"Saya menghimbau bahwa untuk memasukan SPT itu yang pertama tepat waktu, kalau bisa sebelum 31 Maret. Kedua, mengisi dengan baik dan benar, kan ini pajak untuk pembangunan kita bersama," tutur Jonan.
Sekitar satu jam dibutuhkan Jonan untuk melengkapi SPT tahun 2017. Ia mengaku ada beberapa penghasilannya yang perlu dilaporkan.
"Ya satu jam lah. Satu jam itu begini, menteri itu penghasilannya kecil, gampang. Cuma kadang terima honor ini, honor itu, itu kecil-kecil juga, tapi jumlahnya nggak banyak, jadi lama," kata Jonan.
Baca juga: Warisan Tak Kena Pajak Asal Masuk SPT |
Jonan pun enggan membeberkan berapa besar pajak yang ia laporkan dalam SPT tahun 2017. Ia juga mengatakan bahwa pelayanan pajak saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan saat ia menjadi pegawai swasta beberapa tahun lalu.
"Jauh lebih user friendly, dan jauh lebih mudah. Kalau 30 tahun lalu mau ngurus NPWP harus ke kantor pajak, sekarang tidak usah. Pakai internet juga bisa," ujar Jonan.
Jonan pun memberi masukan kepada DJP untuk meningkatkan sosialisasi terkait pelaporan SPT tahunan. Hal ini pun disambut baik oleh Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Jakarta Selatan II Edi Slamet Irianto.
"Mereka ingin lebih mudah, simple dan seterusnya. Kita berusaha untuk itu," kata Edi. (ara/eds)