Mengutip cnn.com, Selasa (6/3/2018), salah satu sektor industri yang bakal paling terdampak dari kebijakan Trump tersebut, adalah industri otomotif AS seperti Ford Motor Company dan General Motors Company.
Menurut laporan Goldman Sachs, akan ada biaya tambahan sebesar US$ 1 miliar yang mewakili 12% pendapatan Ford dan 7% pendapatan GM tahun lalu. Perhitungan tersebut mengacu pada biaya produksi antara Ford dan GM secara gabungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dukungan kebijakan perdagangan memungkinkan industri manufaktur AS menang (dalam persangan) dan meningkatkan pembukaan lapangan kerja baru di AS," kata pihak GM.
Kedua perusahaan tersebut mengaku sebagian besar kebutuhan bajanya dipenuhi dari produksi dalam negeri AS.
Trump berdalih ahwa kenaikan tarif akan mendongkrak produksi baja dan aluminium AS dan memerangi persaingan dagang yang tidak adil.
Namun pelaku bisnis di luar sektor baja telah memberikan peringatan bahwa kenaikan bea masuk akan mendorong adanya kenaikan harga (baja produksi dalam negeri AS) dan mengganggu perekonomian.
The American International Automobile Dealers Association yang dibentuk untuk mengadvokasi perdagangan bebas, mengatakan, harga mobil bisa naik.
Asosiasi tersebut juga mengatakan, kebijakan dagang balasan dari negara lain bisa menyebabkan harga-harga barang produksi AS naik secara umum dan mengganggu daya saing dengan produk serupa di negara lain.