"Yang populer itu GPS navigasi dari tahun 2008. Setelah itu kan keluar google map 2012 orang mulai beralih ke smartphone," kata dia kepada detikFinance, di kantor GPS Superspring, Mangga Dua Square, Rabu (7/3/2018).
Dari tahun ke tahun penjualan GPS navigasi kata Ari terus menurun, penurunannya bahkan bisa sampai 90%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ari mengakui beberapa tahun lalu sempat ada beberapa toko lain yang menjual GPS navigasi sampai track. Namun hanya dirinya yang bertahan dan tetap menyediakan GPS navigasi.
"Dulu toko yang jual ada tapi nggak banyak cuma mereka tutup karena sepi. Kalau informasi kan lebih banyak yang pakai smartphone," jelas dia.
Dirinya mengaku bisnisnya dari tahun ke tahun saat ini mengandalkan penjualan GPS tracker yang setiap tahun permintaannya meningkat.
"Kita sediakan GPS navigasi juga karena masih ada yang pesan meskipun sedikit. Kalau yang tracker, dulu paling nggak populer, pemakainya jarang dan mahal sekitar Rp 4 sampai Rp 5 juta yang pakai pun orang yang benar-benar butuh pengamanan. Tapi perkembangannya tracker bagus, bulan ini juga kita berhasil jual sekitar 1.600 - 2.000 dengan rata rata harga sekitar Rp 1,3 juta," papar dia. (dna/dna)