Pemerintah, Inalum, dan Freeport Indonesia saat ini masih negosiasi terkait divestasi saham hingga 51%. Divestasi saham Freeport Indonesia dilakukan dengan cara mengakuisisi 9,36% saham milik Indocopper Investama dan 40% participating interest (PI) Rio Tinto.
Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan 40% PI Rio Tinto di tambang Grasberg akan dikonversi menjadi saham dan persentasenya tak berubah. Sedangkan, persentase saham induk Freeport Indonesia, yakni Freeport-McMoRan akan terdilusi menjadi 49%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa untuk mencapai 51% bisa melalui (PI) dan setuju diconvert. 81% terdilusi nanti jadi 49% karena yang 51% diberikan pemerintah," ujar Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Executive Vice President Freeport Indonesia Tony Wenas mengaku mengetahui rencana pemerintah tersebut. Kemungkinan konversi 40% PI menjadi saham pun dimungkinkan dan sedang dibahas antara pemerintah dengan Rio Tinto.
"Sama, one for one, satu banding satu. 40% ya 40% Tapi mungkin detailnya nggak bisa saya kasih ke publik ya, karena masih dibicarakan," tutur Tony ditemui di tempat yang sama.
Baca juga: Pembangunan Smelter Freeport Baru 2,4% |
Tidak menutup kemungkinan juga terjadi penerbitan saham baru atau rights issue untuk menambah porsi saham pemerintah di Freeport Indonesia hingga 51%. Dengan penerbitan saham baru tersebut juga membuat porsi saham Freeport McMoRan sebagai induk Freeport Indonesia terdilusi dari saat ini sekitar 81% menjadi 49%.
"Iya terdilusi akan 51% dan 49%," ujar Tony.
Tony menambahkan, pemerintah pun saat ini tengah melakukan due dilligence dengan Rio Tinto untuk memcaplok 40% PI yang kemudian dikonversi menjadi saham dengan persentase yang sama.
"Pemerintah lagi due dilligence," kata Tony.