Direktur Keuangan ADHI Haris Gunawan menjelaskan, anak usaha pertama yang akan melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) tahun ini adalah PT Adhi Persada Gedung (APG). Diharapkan APG akan mengantongi dana hasil IPO sekitar Rp 1-1,5 triliun.
"Tahun ini yang jelas APG, itu kita lepas antara 30-40%," tuturnya di Hotel Grandhika, Jakarta, Jumat (9/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
APG rencananya akan melakukan IPO pada semester II tahun ini. Dana hasil IPO akan dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis dan modal kerja. Aset dari APG sendiri mencapai sekitar Rp 3 triliun.
"Karena APG banyak proyek, TOD kan banyak," tuturnya.
Sementara anak usaha yang kedua adalah Adhi Commuter Properti (ACP). Sayangnya perseroan harus melakukan pemisahan (spin off) terlebih dahulu dari ACP yang masih berupa unit usaha.
"Spinoff 13 april, kalau sudah disetujui di RUPS, kemudian kita lakukan spin off. Kan sekarang sudah jalan ini. baru satu tahun kemudian," terangnya.
ACP akan melakukan spin off dengan modal inti sekitar Rp 2 triliun. ADHI juga akan menyuntikan modal sekitar Rp 600 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha dan pembelian lahan.
ACP sendiri akan diarahakn mengembanngkan proyek properti di sekitaran stasiun LRT Jabodebek. Saat ini ACP sudah memiliki landbank sekitar 50 hektare dan akan ditambah hingga 100 hektare di akhir tahun.
Jika sudah berdiri sendiri ACP akan melakukan IPO tahun depan dengan melepas sekitar 30% saham dati modal yang disetor penuh perusahaan. (dna/dna)