Sri Mulyani Tambah Rp 4 Triliun Buat Subsidi Solar Rp 1.000/Liter

Sri Mulyani Tambah Rp 4 Triliun Buat Subsidi Solar Rp 1.000/Liter

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 12 Mar 2018 18:26 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan memberikan kesepakatan untuk menaikkan nominal subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar menjadi Rp 1.000 per liter. Saat ini subsidi solar ditetapkan Rp 500 per liter.

"Kita akan alokasikan kenaikan subsidi bagi solar sehingga Pertamina tidak mengalami beban secara perusahaan," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (12/3/2018).

Dia memperkirakan anggaran tambahan yang dibutuhkan dari kenaikan besaran subsidi solar mencapai Rp 4,1 triliun mengacu pada volume yang dikonsumsi sebanyak 16.320 ribu kiloliter (KL) atau 16,3 juta KL.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan penambahan menjadi Rp 1.000, Mungkin sekitar Rp 4-5 triliun. Tapi hitungan terakhir kita tambahan subsidinya sekitar Rp 4,1 T" kata Sri Mulyani.


"Karena ada perubahan ICP kira-kira untuk solar subsidi minyak solar akan dinaikkan dari Rp 500 per liter menjadi Rp 1.000 per liter. Untuk volume yang dikonsumsi 16.320 ribu KL atau 16,3 juta KL," tambah dia.

Selain solar, Sri Mulyani juga akan menghitung kembali alokasi anggaran subsidi listrik kepada PT PLN. Sebab, pemerintah sepakat untuk menambah 1 juta tambahan pelanggan rumah tangga kapasitas 450 VA. Sehingga anggaran subsidi bertambah untuk 24,1 juta pelanggan dari yang dianggarkan pada APBN 2018 sebanyak 23,1 juta.

"Jadi kita akan menghitung berapa jumlahnya untuk kebutuhan PLN menambah 1 juta pelanggan dan untuk listrik PLN juga akan mendapatkan capping harga DMO batubara sebesar US$ 70 per ton," jelas dia.

Sedangkan anggaran untuk elpiji 3 kg tidak mengalami perubahan, subsidinya tetap 7.008 per kg untuk volume 6,450 juta kg. Begitu juga pada BBM jenis premium yang tidak ada perubahan.

"Jadi solar kalau tidak salah kenaikannya tidak lebih dari Rp 4,1 triliun dari kenaikan Rp 1.000 per liter," kata dia.


Sementara itu, Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan pemerintah melalui Kementerian ESDM akan mengajukan sekaligus membahas tentang kesepakatan subsidi BBM untuk solar yang sepakat dinaikkan menjadi Rp 1.000 per liter.

"Untuk kebijakan subsidi tetap konsultasi ke DPR," jelas dia. (ara/ara)

Hide Ads