Dirjen SDA Imam Santoso mengaakan, proyek tersebut bisa ditawarkan kepada swasta lantaran memiliki potensi produksi listrik hingga 110 MW. Jumlah ini lebih besar dari potensi listrik pada bendungan Tiga Dihaji yang sebelumnya gagal menarik pihak swasta karena tak memiliki skala ekonomi yang cukup menghasilkan profit, terutama dari produksi listrik.
"Kemarin juga kan ada di Jambo Aye, sekitar 100 M2. Tapi ternyata setelah kita cek, ada beberapa sumur gas di sana. Jadi kita batalkan lagi. Sekarang ada di Muara Jelai di Kalimantan Tengah. Itu listriknya cukup besar," katanya saat ditemui di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Potensi pemanfaatan listrik di Kalimantan pun terbilang cukup baik karena di daerah tersebut juga banyak industri yang membutuhkan pasokan listrik yang lebih dalam mengembangkan usahanya, khususnya industri kertas atau pulp.
"Karena di Kalimantan itu bendungannya memang peruntukannya banyak untuk listrik. Karena sawahnya di sana kurang begitu banyak. Di sana banyak industri pulp," ungkapnya.
Sebelumnya diketahui, proyek bendungan sulit untuk dikerjasamakan melalui skema KPBU lantaran swasta ingin bendungan menghasilkan profit, terutama dari produksi listrik. Setidaknya, swasta baru berminat dengan proyek bendungan apabila listrik yang dihasilkan di atas 100 MW. (eds/dna)











































