Sri Mulyani: Kalau Pakai APBN, LRT Jabodebek Bisa Selesai 12 Tahun

Sri Mulyani: Kalau Pakai APBN, LRT Jabodebek Bisa Selesai 12 Tahun

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Kamis, 15 Mar 2018 12:58 WIB
Foto: Panji Al-hadromi
Jakarta - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dinilai tak cukup untuk membiayai semua pembangunan infrastruktur. Oleh sebab itu pemerintah menggunakan berbagai macam sumber pendanaan lain, salah satunya dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT (SMI).

Demikian diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri acara Nawabakti PT Sarana Multi Infrastruktur 2018 di Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Kamis (15/3/2018).

Sri Mulyani mengatakan kehadiran PT SMI selama sembilan tahun ini dinilai penting terutama dalam membantu pemerintah mendorong berbagai pembangunan infrastruktur, khususnya dalam hal pembiayaan. Salah satu contohnya ialah untuk pembiayaan LRT Jabodebek yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau proyek infrastruktur hanya menggunakan APBN dan APBD, LRT Jabodebek kalau hanya menggunakan APBN maka selesainya barang kali 12 tahun. Kalau kita ingin menyelesaikan 2-3 tahun maka kita harus menggunakan blending financing tapi tetap feasibility, teknikalnya, harus dibuat baik. Dan financing bisa kita pinjam dan kita bayar kembali dalam 12 tahun ke depan," kata Sri Mulyani dalam sambutannya.

Sri Mulyani mengatakan bahwa saat ini pemerintah baik pusat maupun daerah sedang gencar membangun berbagai infrastruktur. Oleh sebab itu, pembiayaan-pembiayaan seperti yang dilakukan oleh PT SMI ini perlu dimanfaatkan, selain hanya mengandalkan APBN atau APBD.


"Kami secara prudent, kebutuhan infrastruktur yang tidak bisa ditunda sampai puluhan tahun tapi kita tetap menjaga sustainability dari berbagai kebijakan pembangunan infrastruktur tersebut," katanya.

Dalam acara perayaan ulang tahu ke-9 PT SMI ini, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga meminta kepada PT SMI untuk bisa selektif dalam hal pembiayaan proyek. Sri Mulyani bilang, proyek-proyek infrastruktur yang tak banyak memiliki pilihan pembiayaan selain APBN/APBD haruslah didahulukan.

Selain itu, PT SMI juga diminta membiayai proyek-proyek secara komprehensif. Artinya tidak hanya proyek besar yang dibiayai, namun juga proyek-proyek kecil dan sektor tradisional seperti jalan raya, port pelabuhan, pasar, serta yang lainnya.


"Bidang baru pariwisata di situ ada berbagai fasilitas infrastruktur dasar, mulai dari air bersih di pariwisata, rumah sakit, itu dari aspek lain yang bisa munculkan demand yang baru. Tetap hati-hati namun miliki kompetensi yang cukup," tuturnya.

(fdl/zlf)

Hide Ads