Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, jembatan ini menjadi sangat penting bagi meningkatkan perekonomian setempat khususnya untuk urusan pengiriman logistik.
Sebelum adanya jembatan itu, daru Jayapura menuju Holtekamp hingga ke perbatasan Skouw membutuhkan waktu hingga dua jam. Dengan adanya Jembatan Holtekamp jarak tempuhnya hanya sekitar 30-45 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawasan jembatan Holtekamp juga rencananya akan dikembangkan menjadi daerah pariwisata. Salah satu yang bisa dikembangkan adalah wisata olah raga ski air.
"Banyak potensi yang bisa dikembangkan di sini. Jembatan ini juga bisa buat sehari-hari untuk membawa kebutuhan barang. jadi harga juga bisa ditekan," pungkasnya.
Ada dua span atau bentang tengah yang terpasang di Jembatan ini. Masing-masing memiliki tinggi 20 meter, lebar 26 meter, panjang 112,5 meter dan berat 2.000 ton.
Basuki mengatakan, yang menarik dari pembangunan jembatan ini adalah bentang utama jembatan buat utuh oleh PT PAL di Surabaya. Pengiriman bentang tersebut dilakukan secara utuh melalui jalur laut.
Proyek ini sendiri digarap oleh konsorsium PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero) dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) selaku leader konsorsium. Adapun nilai kontraknya mencapai Rp 943,6 miliar. (ara/ara)











































