Dalam hal ini, PT Inalum (Persero) akan mencaplok 40% hak partisipasi Rio Tinto guna memuluskan langkah menguasai 51% saham Freeport Indonesia. Saat ini, Inalum sudah memiliki 9,36% saham Freeport Indonesia.
Berdasarkan studi dari Deutsche Bank, valuasi 40% PI Rio Tinto sekitar US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 45 triliun dengan kurs Rp 13.700. Angka tersebut di bawah harga pasar yang seharusnya dibayarkan Indonesia nantinya melalui PT Inalum (Persero).
Head of Corporate Communication Inalum Rendi A Witular mengungkapkan pendanaan untuk mengambil 40% hak partisipasi Rio Tinto didapatkan dari internal perseroan dan pinjaman. Pihaknya pun mengatakan pendanaan tersebut sudah siap.
"Uangnya dari pinjaman sindikasi luar negeri dan dalam negeri. Sudah siap. Tidak ada bank dari China yang terlibat," kata Rendi kepada detikFinance, Jakarta, Senin (19/3/2018).
Mengenai persentase pendanaan dari internal perseroan dan pinjaman, ia enggan membeberkannya lebih jelas. Namun ia memastikan pengambil alihan 40% hak partisipasi Rio Tinto di tambang Grasberg tidak mengganggu kas perseroan.
"Belum bisa dihitung. Tapi yang jelas tidak akan mengganggu cash flow dan kemampuan investasi Inalum," tutur Rendi. (ara/dna)