Orang Terkaya RI Sering Bagi-bagi Duit, Nggak Takut Tekor?

Orang Terkaya RI Sering Bagi-bagi Duit, Nggak Takut Tekor?

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Senin, 19 Mar 2018 12:28 WIB
Foto: Herianto Batubara
Jakarta - Sudah tak terhitung berapa banyak jumlah harta yang dibagikan oleh Pengusaha Nasional Dato Sri Tahir kepada orang-orang yang membutuhkan. Tak banyak konglomerat atau pengusaha lain yang melakukan pemberian sumbangan atau bagi-bagi duit, sesering yang dilakukan Tahir.

Dalam menjalankan kegiatannya dalam membagikan sumbangan, Bos Mayapada Group ini mengaku tak mempermasalahkan materil yang dimilikinya. Dia mengaku tak takut rugi bila terus membagikan hartanya.

"Rugi apanya? Ya nggak apa-apa dong. Belum pernah dalam hidup ini, saya lihat orang kerja baik dan bangkrut, itu belum pernah," kata Tahir kepada detikFinance di kantornya pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hidupnya, Tahir percaya bahwa berbuat baik kepada sesama tak akan membuat dirinya sengsara. Dirinya meyakini, berbuat baik juga pasti akan memberikan hasil yang baik pula kepada setiap orang.

"Saya belum pernah lihat ada orang sumbang orang miskin, dia jadi bangkrut, jadi miskin. Tapi saya sudah sering lihat konglomerat jadi bangkrut," katanya.


"Tahun 1997, Indonesia, kita nggak usah sebut nama lah, itu top 10 konglomerat semua bangkrut. Tapi dalam hidup saya, saya punya keyakinan, dan tidak pernah melihat, orang berbuat kebaikan dan bangkrut, belum pernah," sambungnya.

Oleh sebab itu, Tahir berharap agar pengusaha-pengusaha lainnya juga bisa banyak berbagi kepada sesama. Dengan begitu, kata Tahir, maka akan banyak sekali orang-orang, khususnya di Indonesia yang akan mendapatkan hidup yang lebih baik.

"Karena dengan berbagi itu, amal mereka juga baik, hidup rakyat Indonesia juga bisa lebih baik, negara lebih aman. Lalu lihatlah satu kecantikan harmonis, tidak lagi ada namanya orang kaya orang miskin, tidak ada orang beruntung dan tidak beruntung. Orang yang beruntung ya bantu yang tidak beruntung, orang kaya ya bantu yang miskin, itu sudah hukumnya," tutupnya dia.

Simak wawancara lengkap detikFinance dengan Tahir di berita ini:
(fdl/ang)

Hide Ads