Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir pun mengatakan, bahwa pihaknya siap mengikuti aturan tersebut. Meskipun ada konsekuensi yang akan terjadi.
Menurut pria yang akrab disapa Boy itu salah satunya penurunan penjualan atau pendapatan perusahaan. Hal itu pun akan berimbas pada berkurangnya pemasukan pajak nantinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adaro Energy sebelumnya masuk dalam daftar 31 WP besar yang mendapatkan penghargaan karena dianggap berkontribusi besar dan patuh terhadap peraturan perpajakan yang terdiri dari perorangan maupun badan.
Meski begitu Boy menjelaskan, bahwa dirinya akan memenuhi persyaratan menyuplai kebutuhan batu bara dalam negeri (DMO) sebesar 25%. Saat ini perusahaan masih menahan total produksi batu bara sekitar 52-54 juta ton per tahun.
Pihaknya juga akan memaksimalkan efisiensi demi menjaga perolehan laba bersih. Sebab Boy meyakini penjualan batu bara akan sedikit terganggu atas kebijakan itu.
"Untuk financial impact nggak terlalu besar, karena alhamdulillah kami efisien. Terus juga, kami kebetulan selama ini kami menghemat, jadi balancing kita cukup oke lah. Impact secara signifikan tidak. Tapi kalau saham iya otomatis. saham turun. Tapi kami efisien," tambahnya.