Harga Batu Bara Diatur, Boy Thohir: Pajak Adaro Pasti Berkurang

Harga Batu Bara Diatur, Boy Thohir: Pajak Adaro Pasti Berkurang

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 20 Mar 2018 20:00 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra/detikFinance
Jakarta - Pemerintah telah menetapkan harga jual batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam negeri sebesar US$ 70/ton. Mau tidak mau, seluruh perusahan batu bara mengikutinya.

Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir pun mengatakan, bahwa pihaknya siap mengikuti aturan tersebut. Meskipun ada konsekuensi yang akan terjadi.

Menurut pria yang akrab disapa Boy itu salah satunya penurunan penjualan atau pendapatan perusahaan. Hal itu pun akan berimbas pada berkurangnya pemasukan pajak nantinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Batubara ini kan punya pemerintah. Kalau misalnya pemerintah punya keputusan, ya kami ikut. Impact-nya pasti ada. Kami sudah bicara sama Bu Ani (Menteri Keuangan), tahun ini mungkin pajak dari Adaro pasti akan berkurang. Kan harga jual dalam negeri murah. Tapi apapun keputusan pemerintah kami akan taati. Kami yakin ada kepentingan lebih besar," tuturnya di KPP WP Besar Sudirman, Jakarta, Selasa (20/3/2018).



Adaro Energy sebelumnya masuk dalam daftar 31 WP besar yang mendapatkan penghargaan karena dianggap berkontribusi besar dan patuh terhadap peraturan perpajakan yang terdiri dari perorangan maupun badan.

Meski begitu Boy menjelaskan, bahwa dirinya akan memenuhi persyaratan menyuplai kebutuhan batu bara dalam negeri (DMO) sebesar 25%. Saat ini perusahaan masih menahan total produksi batu bara sekitar 52-54 juta ton per tahun.

Pihaknya juga akan memaksimalkan efisiensi demi menjaga perolehan laba bersih. Sebab Boy meyakini penjualan batu bara akan sedikit terganggu atas kebijakan itu.

"Untuk financial impact nggak terlalu besar, karena alhamdulillah kami efisien. Terus juga, kami kebetulan selama ini kami menghemat, jadi balancing kita cukup oke lah. Impact secara signifikan tidak. Tapi kalau saham iya otomatis. saham turun. Tapi kami efisien," tambahnya.

(eds/eds)

Hide Ads