"Ini (Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas) paling dalam, 24 meter. Di antara semua stasiun underground ini paling dalam," kata Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim ditemui di area Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (28/3/2018).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikFinance berkesempatan menjelajahi stasiun ini. Di stasiun ini ada tiga tingkat. Tingkat pertama adalah area di atas permukaan tanah, tingkat kedua untuk segala aktivitas yang berkaitan dengan pengoperasian kereta. Di tingkat paling bawah adalah tempat penumpang naik turun kereta.
"Rata-rata (stasiun) 16-18 meter. Itu 2 tingkat doang. Ini (Stasiun MRT Dukuh Atas) sampai 3 tingkat," jelasnya.
Untuk tiba di peron tempat menunggu kereta pun terasa melelahkan jika menggunakan tangga manual, mengingat kedalamannya sampai 24 meter. Tapi di stasiun ini nantinya bakal ada elevator sebagai alternatif agar tidak terlalu menguras tenaga.
Silvia pun bercerita mengapa stasiun ini dibuat begitu dalam. "Karena kita harus melewati kanal banjir barat, karena terowongan kita harus lewat di bawahnya dia, maka stasiun kita harus lebih dalam," jelasnya.
![]() |
Meski di kedalaman 24 meter, atmosfer di dalamnya masih bisa ditoleransi dan tidak menggangu pernafasan. Namun karena masih ada proses pekerjaan konstruksi dan belum selesai sepenuhnya maka sistem udaranya belum begitu optimal.
Terlihat sejumlah pekerja tengah sibuk menyelesaikan finishing konstruksi stasiun. Untuk membangun stasiun ini pun tidak mudah. Apalagi harus melewati kanal banjir barat.
"Kita harus ekstra hati-hati waktu kita melewati kanal banjir barat di bawahnya," tambahnya.
![]() |