Bisakah Suku Bunga Kredit Turun? Ini Kata OJK dan BI

Bisakah Suku Bunga Kredit Turun? Ini Kata OJK dan BI

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 03 Apr 2018 16:38 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Suku bunga kredit perbankan nasional masih di kisaran double digit. Berdasarkan data uang beredar BI per Februari suku bunga kredit secara rata-rata masih berada di kisaran 11,27%.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis bunga kredit bisa turun tahun ini karena suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang semakin rendah yakni berada di posisi 4,25%.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana menjelaskan, OJK mengharapkan bunga kredit agar semakin lama bisa semakin rendah. Menurut dia, saat ini bunga kredit korporasi di perbankan sudah mencapai single digit, Namun untuk kredit segmen komersial dan kredit ritel masih di kisaran 11%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ke depan bunga kredit akan turun, ini kan dilihat dari BI 7 days repo rate yang tetap di angka 4,25%," kata Heru di Jakarta, Selasa, (3/4/2018).

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih Perry Warjiyo dalam paparan fit and proper test di Komisi XI DPR RI menyampaikan bahwa bunga kredit bank harus turun. Hal ini karena suku bunga acuan atau BI 7 days Repo Rate sudah turun cukup banyak dibandingkan dengan penurunan bunga kredit.

Dari data yang dihimpun, suku bunga kebijakan BI telah turun sebanyak 175 basis poin (bps) dalam kurun waktu Januari 2016- Maret 2018. Saat ini suku bunga acuan berada di posisi 4,25%. Namun bunga kredit disebut masih cukup tinggi.


"Sebenarnya bagaimana efektivitas kebijakan itu, penurunan suku bunga acuan harusnya bisa diikuti bunga di bank. Tapi bunga kredit masih 11%an jadi ada margin 5%-6% di sini, ini terlalu tinggi untuk Indonesia dibanding negara kawasan," kata Perry dalam paparan di Komisi XI DPR RI, pekan lalu.

Dia menjelaskan untuk mendorong penurunan bunga kredit maka BI akan berkoordinasi OJK untuk membedah spread atau jarak antara bunga tersebut. Hal ini dilakukan agar bunga kredit bisa menjadi single digit. "Untuk menurunkan bunga kredit memang harus dilakukan koordinasi secara cepat," ujarnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sering menyindir bank bank yang memberikan bunga tinggi untuk para debiturnya. Mereka menginginkan bunga kredit rendah atau satu digit agar pertumbuhan ekonomi bisa menggeliat.

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads