Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Tubagus Hikmatullah mengatakan pihaknya bekerjasama dengan dua sekolah, yakni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) dan Akademi Perkeretaapiaan Indonesia (API) untuk merekrut masinis.
"Kalau untuk masinis kita merekrut dari STTD dan API. STTD itu sekolah tinggi transportasi darat di Bekasi itu di bawah Kemenhub dan API di Madiun," kata Hikmat kepada detikFinance, Jumat (6/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru dua sekolah itu kerja sama tapi ada seleksinya. Yang kita rekrut itu yang kita lakukan dan untuk umum bisa jadi ke depan buka," sambungnya.
Baca juga: Begini Bentuk Kepala Kereta MRT |
Lebih lanjut, kata Hikmat sistem seleksi tersebut pada dasarnya sama seperti pada umumnya, yakni terdapat tes psikotes dan wawancara. Nantinya, setelah lulus dari tes calon masinis akan diberikan pelatihan kembali.
Pasalnya, menjadi masinis MRT berbeda dengan masinis pada umumnya. Sebab kereta MRT pada dasarnya dioperasikan oleh sinyal.
"Tapi nanti dibuat pelatihan buat mereka. Jadi fungsi masinis MRT itu berbeda yang biasa. Jadi (masinis MRT) ada memastikan saja dan menutup kereta memastikan maksudnya perjalanan kan dikontrol oleh posisi kontrol center," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan pihaknya akan mencari 70 masinis untuk 'mengoperasikan' kereta MRT.