Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pihaknya telah mengirimkan tim untuk menganalisa pencemaran tersebut. Ia juga berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
"Kami sudah kirim tim tambahan, untuk bantu apa saja yang bisa dilakukan, kita juga berkoordinasi dengan Kementerian KLHK," kata Susi dalam konferensi pers di Kawasan Widya Chandra, Jakarta, Sabtu (7/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan akibat tumpahan minyak tersebut banyak nelayan yang dirugikan karena tidak bisa melaut. Biota laut juga banyak yang mati.
"Banyak biota laut yang mati, nelayan dirugikan tapi berapa besarnya belum tahu, kan masih on going. Nanti kita hitung kerugiannya," ujar dia.
Menurut Susi, dibutuhkan waktu lama untuk membersihkan kembali teluk Balikpapan. Bisa memakan waktu hingga enam tahun, karena tumpahan disebut sangat banyak dan tebal.
Baca juga: Teluk Balikpapan Tercemar Minyak, Pesut Mati |
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ada lima orang nelayan yang meninggal akibat kejadian ini. Kemudian sepanjang 60 km pantai terdampak pencemaran tumpahan minyak.
Selain itu, sebanyak 34 hektare hutan mangrove terdampak. Masyarakat sekitar teluk terdampak polusi udara akibat bau minyak menyengat, adanya pesut dan ikan mati. (ara/ara)