Rusdi enggan merinci seputar pembukaan maskapai baru itu, termasuk lokasi itu didirikan di negara ASEAN mana.
"Rencananya akan buka maskapai baru lagi, bukannya nggak mau bilang, cuma takut nggak jadi, rencananya tahun ini," kata Rusdi di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (10/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lion Borong 50 Pesawat Boeing Rp 84 Triliun |
Sementara itu, President and CEO Lion Air Group Edward Sirait mengatakan perusahaan yang dipimpinnya ini akan terus mengembangkan bisnis usahanya, salah satunya mengenai penambahan maskapai baru.
Hanya saja, Edward mengaku tetap mendahulukan bisnis yang berada di tanah air terlebih dahulu. Dirinya belum ingin terlalu banyak membicarakan mengenai bisnis yang belum nampak.
"Kalau kami, akan selalu mengembangkan usaha ini. Tetapi kita mengembangkan di Indonesia. Untuk yang lain tentunya kita akan selalu melihat hal yang lebih penting di Indonesia," kata Edward.
Lion Air Group baru saja menandatangani perjanjian pembelian 50 pesawat Boeing 737 Max 10 dengan nilai US$ 6,24 miliar atau setara Rp 84 triliun. Adapun, rencana kedatangannya paling cepat tahun 2020 secara bertahap dan sudah bisa dioperasikan pada 2023. (hns/hns)