Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan saat ini pihaknya fokus menyelesaikan sejumlah pekerjaan di dalam stasiun, termasuk pemasangan rel kereta. Hal ini menyusul bakal dilakukannya uji coba test and commisioning di bulan Agustus mendatang untuk dua trainset pertama kereta, yang akan terus berlanjut sampai akhir tahun nanti.
"Jadi sisa pekerjaan itu seperti entrance (jalur masuk), interior (stasiun) dan sistem. Pekerjaan rel kereta juga dan power on (listrik). Agustus kereta pertama akn diuji coba di track. Di sana akan dimulai integrated testing and commisioning. Akan ada 3 bulan untuk trial and run," katanya saat ditemui di lokasi depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MRT Jakarta sendiri akan beroperasi menggunakan tenaga listrik. Total kapasitas listrik yang dibutuhkan mencapai 70 MW dan sampai saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan PLN.
"Yang kita bicarakan dengan PLN memastikan tidak ada persoalan dengan listrik nantinya. Sudah kita coba bicarakan semaksimal mungkin," ungkapnya.
Adapun untuk pengiriman kereta akan terus dilaksanakan secara simultan secara bertahap hingga Oktober 2018. Kereta akan mengikuti serangkaian tes dan persiapan sebelum uji coba pada Desember 2018.
Di fase I ini, MRT Jakarta menyiapkan 16 set kereta yang akan melayani masyarakat Jakarta sejak pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB. (eds/zlf)