Ini Tugas Terberat Rini Jadi Menteri BUMN

Ini Tugas Terberat Rini Jadi Menteri BUMN

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 13 Apr 2018 10:54 WIB
Foto: Pool/BUMN
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno hari ini merayakan HUT ke 20 kementerian yang dipimpinnya. Rini menyebut usia tersebut masih terbilang muda, tapi sudah memegang tanggung jawab besar sebagaimana yang diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rini menyampaikan tugas-tugas besar yang harus dicapai oleh Kementerian BUMN bersama para badan usaha milik negara di bawah kendalinya. Rini sendiri memimpin Kementerian BUMN sudah 3,5 tahun.

"Kita banyak berubah dalam 3,5 tahun. Saat saya diminta bertugas oleh pak presiden bahwa BUMN harus bisa lakukan fungsinya sebagai agen pembangunan dan sebagai alat negara untuk bisa membangun Indonesia sentris, bahwa harus bisa membangun di seluruh Indonesia," katanya saat memberi sambutan di HUT ke 20 Kementerian BUMN di kantornya, Jumat (13/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama dia membahas soal target pembangunan pembangkit listrik (power plant) hingga pelosok Indonesia di masa kepemimpinan Jokowi.

"Yang paling berat kami diminta, BUMN karena PLN harus bisa bangun 35 ribu MW (megawatt) power plant dan waktu akhir 2014 yang kita miliki hanya 46 ribu MW. Itu dibangun sejak kemerdekaan sampai 2014. Tahun ini kita harus mulai 35 ribu MW yang harus selesai 2019-2021," jelasnya.



Adapula proyek pembangunan transmisi listrik sepanjang 46 ribu kilometer (km), sementara sepanjang jaman kemerdekaan hingga 2014 yang bisa terbangun hanya 40 ribu km.

"Selain itu kita diminta bangun transmisi 46 ribu km. Dari kemerdekaan hanya mencapai 40 ribu km. Itu pekerjaan besar sekali," ujarnya.

Jokowi juga gencar mendorong konektivitas, baik melalui pembangunan infrastruktur jalan, maupun transportasi.

"Konektivitas kita harus bangun 24 pelabuhan baru, bandara harus ditambah. Paling utama konektivitas darat. Kita dari Jagorawi dari tahun 1978 kita bangun sampai 2014 itu 600 km jalan tol. Kita diminta 2015-2019 bangun 1.800 km. Berarti jadi 2400 km," jelasnya.

Tak sampai di situ, Rini mengatakan ada pula tugas yang tak kalah beratnya yakni meningkatkan inklusi keuangan. Pada 2014 saja rasio inklusi keuangan baru 35%. Kata Rini tahun ini harus mencapai 70%. Artinya 70% masyarakat Indonesia harus sudah memiliki akses terhadap industri keuangan.



"Waktu saya diberi tanggungjawab itu terus terang saya bingung. Saya memang kalau diberi tugas saya analisis gimana ini dilakukan dengan tools yang saya miliki," tambahnya. (eds/eds)

Hide Ads