Kementan: 900 Ton Benih Hortikultura Diekspor ke 10 Negara

Kementan: 900 Ton Benih Hortikultura Diekspor ke 10 Negara

Prima Fauzi - detikFinance
Selasa, 17 Apr 2018 15:25 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Indonesia ekspor benih hortikultura ke 10 negara. Jumlahnya mencapai 900 ton dari 18 komoditas.

Menurut Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Suwandi, mengatakan ekspor tersebut menunjukkan adanya peningkatan industri benih dan mampu bersaing dengan negara lain.

"Ini menunjukkan bahwa industri perbenihan kita sudah maju dan mampu bersaing dengan produk benih negara lain" ujar Suwandi dalam keterangan tertulis, Selasa (17/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pengekspor benih hortikultura yaitu PT Bisi International Tbk (BISI). Perusahaan tersebut mampu mengekspor benih hortikultura di kisaran 10% dari total produksi hingga akhir 2017. Meski demikian perusahaan mengaku masih memfokuskan pada kebutuhan dalam negeri.

"Kita masih fokus memenuhi kebutuhan domestik yang permintaannya tinggi, sembari pengembangan pasar luar negeri," ujar Direktur Utama Bisi International, Jemmy Eka Putra.

Ia mengakui bahwa benih yang diekspor ditujukan untuk negara-negara di ASEAN seperti India, Pakistan, Srilanka , Bangladesh, Myanmar, Vietnam, Malaysia, Thailand, Philipina dan China.

"Iya kami ekspor ke ASEAN, Asia Selatan, dan China," ungkap Jemmy.

Beberapa benih hortikultura yang diekspor yaitu benih pare, cabai, paprika, timun, gambas, melon, waluh, sweet corn, pare welut, semangka, terong, tomat, jagung pulut, kacang panjang, kangkung, bayam, okra dan buncis. Totalnya mencapai 18 komoditas.

Jemmy menjelaskan pelepasan eskpor tersebut bagian dari rencana ekspor 2018 sebesar 900 ton benih atau naik 50% dibandingkan 2017. Demikian pula tahun 2019 yang juga ditargetkan adanya peningkatan volume.

Benih yang diekspor merupakan hasil kerja sama dengan petani di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Sebanyak 9.900 petani terlibat di dalamnya dengan lahan garapan 3.340 hektar.

"Proses produksi benih ini dikerjakan bermitra dengan petani. Yakni 99% produksi ini melibatkan petani. Ini bermitra dengan memberdayakan 9.900 petani pada hamparan 3.340 hektar yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat," jelasnya.

Sementara itu Suwandi mengaku pihaknya terus mendorong peningkatkan produksi produk pertanian termasuk benih. Ia berharap produk pertanian RI bisa berdaya saing dan dapat masuk di pasar ekspor.

"Ini sejalan dengan kebijakan Mentan yakni mendorong ekspor, disamping kebijakan kedaulatan pangan dan mensejahterakan petani," pungkasnya. (idr/hns)

Hide Ads