Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Bahlil Lahadalia, menjelaskan per unit Umat Mart membutuhkan biaya sekitar Rp 450 juta. Angka tersebut dikatakannya dengan perkiraan Rp 4,5 miliar untuk 100 toko.
"Paling untuk pembuatan 100 toko gitu Rp 45-46 miliar," kata dia kepada detikFinance, Jakarta, Senin (16/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita targetkan 1000 tahun ini," kata dia.
Baca juga: 1.000 Pesantren Bakal Punya Ummart Tahun Ini |
Konsep Umat Mart ini berawal dari pelatihan kewirausahaan yang dilakukan HIPMI pada para mahasiswa dan siswa SMK melalui HIPMI Goes to Campus dan Goes to School di tahun 2015.
Kemudian di tahun 2018 pihaknya berusaha mewadahi kebutuhan praktik bisnis dari para santri di kawasan Pulau Jawa untuk belajar bisnis tanpa menganggu pendalaman ilmu agama dengan dengan skema retail modern yang ditempatkan di pondok pesantren.
"Di tahun 2018 ini kita punya program HIPMI go to pesantren, ini kita lakukan karena sudah selesai (program) di perguruan tinggi dan sekolah kini masuk ke pesantren. Kita punya bayangan pesantren punya wadah mulai untuk belajar ilmu agama sampai bisnis. Dari program Hipmi goes to pesantren kita punya produk program namanya Ummart," jelas dia.
Baca juga: Minimarket di Pesantren Namanya Ummart |
(ara/ang)