"Lumayan (dana yang dikeluarkan). Karena kalau kita hitung harga kartu kira-kira Rp 6.000, dikali 20 juta nasabah, tinggal dikali saja," ujar Direktur Konsumer BRI, Handayani, di Yogyakarta, Rabu (18/4/2018) malam.
Menurut Handayani, pihaknya memulai dari 40% dari jumlah 52 juta nasabah private label terlebih dulu untuk migrasi kartu chip pada tahun ini. Di sana, ada sekitar 20 juta nasabah yang akan migrasi kartu chip.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para nasabah, lanjut Handayani, tidak dikenakan biaya untuk migrasi kartu debit. Hal ini demi regulasi dan kenyamanan nasabah.
Diharapkan, lanjut Handayani, semua nasabah BRI dapat migrasi kartu chip baik itu kartu debet dan kartu kredit pada 2021. Namun BI mengharapkan hal itu bisa dipercepat.
"BI mengharapkan dipercepat 2019 kalau bisa sudah selesai," ucap dia.
Skimming memang bukan hal baru di Indonesia. Ini adalah tindakan pencurian informasi kartu debit atau kredit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu debit atau kredit secara ilegal untuk memiliki kendali atas rekening korban.
Dari kasus ini BRI telah mengganti dana nasabah korban skimming di Kediri, Jawa Timur. BRI mengganti dana sebesar Rp 145 juta untuk 33 nasabah.
(nwy/ara)