"Di Karawang banyak sawah, banyak juga petani yang memelihara bebek sehingga potensial untuk industri telur asin," kata Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana di sela kunjungan Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Rini Sumarno ke Karawang, Kamis (19/4/2018).
Telur Asin Batik Karawang (Bakar) misalnya, produk olahan itu dikembangkan sejumlah peternak bebek asal Cikampek, Karawang. Dikemas dengan anyaman serat pohon pisang, olahan itu disajikan kepada menteri Rini saat panen raya di Desa Lemahduhur, Kecamatan Tempuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi bawa sekitar 1.000 telor asin. Terus diborong bu Menteri sekitar 400 butir, " kata Suhara Iskandar kepada detik Kamis (19/4/2018).
Suhara mengatakan telor asin Bakar merupakan binaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) sejak satu tahun terakhir. Dirinya diberikan pelatihan dan permodalan oleh perusahaan BUMN bidang pupuk itu.
"Harga satu butirnya Rp 8.000," katanya.
Baca juga: Ini Tugas Terberat Rini Jadi Menteri BUMN |
Telor asin bakar adalah telor asin yang dilakukan pembatikan menggunakan double tape yang dibentuk pola batik seperti pola padi, daun dan bunga. Kemudian dilanjutkan dengan dipanggang di oven.
"Jadi nanti untuk telor asin yang ditutup double tape akan berwarna cokelat ketika di bakar, yang tidak ditutup akan berwarna aslinya. Rasa telur asin kita khas seperti asap tidak amis, " kata dia. (ara/ara)