Wanita yang akrab disapa Kiki ini mengaku sangat mengagumi sosok R A Kartini sejak kecil. Sosok pahlawan itulah yang menjadi pedomannya dalam meniti karir baik ketika masih menjadi artis hingga menjadi salah satu petinggi pasar modal.
"Kartini itu yang paling saya kagumi adalah pemikirannya yang bisa melampaui zamannya. Beliau bisa tahu ke depan itu kesetaraan gender seperti apa, perempuan harus seperti apa. Beliau mengatakan tentang keberagaman, menjadikan individu lebih baik. Jadi konsep-konsep Kartini itu kalau diaplikasikan saat ini kontekstual banget dan itu saat 100 tahun yang lalu. Jadi saya semakin kagum dengan beliau," tuturnya saat berbincang dengan detikFinance di Gedung BEI pada Jumat lalu 20 April 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belajar banyak dari Kartini, Kiki percaya bahwa seluruh perempuan Indonesia harus mampu berpikir kritis tentang apapun di sekelilingnya. Mampu mengambil arti dari setiap kejadian dan tetap bermanfaat bagi orang lain.
Untuk mencapai hal itu menurut Kiki tidak melulu wanita harus berkarir setinggi-tingginya. Menjadi ibu rumah tangga yang mampu menjaga keutuhan rumah tangganya juga cukup.
"Intinya bermanfaat bagi sesama. Mungkin lingkungan paling kecil untuk keluarga kita untuk anak, untuk suami, untuk komunitas kita. Jadi dengan porsinya masing-masing setiap perempuan bisa memberikan manfaat," imbuhnya.
Kiki mencontohkan ibunya yang sudah berkuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) namun lebih memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Menurut dia, ibunya memiliki kontribusi besar dalam kesuksesan anak-anaknya.
"Jadi jangan bilang oh perempuan yang sukses adalah yang bekerja, enggak juga. Perempuan bisa sukses ketika membesarkan anaknya. Karena orang yang sukses itu ibunya pasti cerdas , bukan dalam arti dia bekerja, tapi artinya dia bisa memberikan bekal nilai-nilai kepada anak-anaknya," tambah Kiki.
Lalu bagi wanita yang meniti karir menurutnya bukan berarti menanggalkan perannya sebagai seorang istri. Kiki memegang teguh setinggi apapun karir seorang wanita tetap harus menghormati suaminya.
"Jangan mentang-mentang kita bekerja kita jadi sombong dengan suami. Keluarga adalah fondasi dari semuanya, kalau keluarga sakinah mawadah warahmah, Insya Allah rezeki akan mengalir terus," tegasnya.
Kiki sendiri mengaku sangat sulit mendapatkan waktu untuk kumpul bersama keluarga. Karena itu, ketika hari libur dia lebih memilih kumpul bersama keluarganya, dan saat itulah fungsi sebagai ibu dan istri dia lakoni sepenuhnya.
"Jadi harus dibela-belain, walaupun saya di kantor sebagai CEO, tapi di rumah nggak boleh bersikap seperti itu, kalau di rumah saya tanya ke suaminya mau makan apa mau diambilin apa, tetap harus seperti itu. Jadi di rumah ya bosnya mereka," ujarnya. (zlf/zlf)