Kalimantan Punya Pabrik Listrik dari Limbah

Kalimantan Punya Pabrik Listrik dari Limbah

Muhammad Idris - detikFinance
Rabu, 25 Apr 2018 14:49 WIB
Foto: PLN Operasikan Gardu Induk 275 kV Sarulla-Padang Sidempuan (Dok. PLN)
Mempawah - Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) pertama yang dibangun di Kalimantan resmi beroperasi. Pembangkit listrik berbahan bakar limbah pertanian berkapasitas total 15 Megawatt (MW) ini, mulai beroperasi pada 24 April 2018.

General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat, Richard Safkaur, mengatakan pembangkit listrik swasta milik PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari ini akan memasok listrik sebesar sebesar 74 juta kilo watt hour (kWh) per tahun ke sistem Khatulistiwa. Keberadaannya bakal memperkuat pasokan listrik di Kalimantan, serta menggantikan beberapa pembangkit berbahan bakar minyak (BBM).

"Pengembangan energi baru terbarukan jadi salah satu prioritas PLN di regional Kalimantan. Saat ini di wilayah Kalbar, persentase pembangkit yang memakai minyak masih sebesar 44 persen," jelas Richard dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


PLTBm 1 Rezeki Siantan yang mulai dibangun sejak Desember 2016 ini berlokasi di Desa Wajok Hulu, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah. Beroperasi dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai sumber bahan bakarnya, seperti yakni cangkang sawit, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu, hingga serbuk kayu.

"Harga material tersebut berkisar Rp 600/kg. Diperkirakan kebutuhan bahan bakar untuk memproduksi energi listrik setahunnya sebanyak 98.400 ton per tahunnya," jelas Richard.

Untuk mengalirkan listrik PLBm Siantan ke sistem Khatulistiwa, PLN juga telah membangun jaringan listrik 20 kilo Volt (kV) sepanjang 5,6 kilometer sirkit (kms), dari pembangkit ke titik interkoneksi di Gardu Induk (GI) Siantan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari, Duken Kuncara, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan dinas kehutanan dan organisasi terkait untuk pasokan bahan bakar pembangkit. Dunken juga menambahkan, perusahaannya menginvestasikan dana lebih dari US$ 21 juta untuk membangun PLTBm Siantan.


"Keberlangsungan suplai bahan baku harus kami pastikan. Langkah yang kami ambil adalah menjalin kerjasama dengan pengusaha Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) yang berada tersebar di Provinsi Kalimantan Barat. Kedepannya akan dijalin juga kerja sama dengan pihak pemilik lahan untuk membuat koperasi demi meningkatkan perekonomian masyarakat lokal," jelas Dunken.

"Dari total kapasitas terpasang 1x15 MW, kami dan PLN sudah sepakat untuk menyalurkan sebesar 10 MW terlebih dahulu sesuai power agreement yang sudah ditandatangani pada 2016 lalu," imbuhnya. (idr/dna)

Hide Ads