Sandiaga mengatakan saat ini generasi milenial cenderung lebih banyak menghabiskan uangnya untuk traveling maupun rekreasi (leisure). Menurutnya, generasi milenial saat ini masih belum tertarik untuk memiliki sebuah properti.
"Kenapa properti ini penting untuk milenial? Karena milenial ini mereka banyak travel, leisure, dia senang itu, bisa tiap minggu ikut maraton di Tokyo, ini milenial. Mereka tidak melihat keharusannya beli properti karena buat mereka itu ownership nggak penting, jadi userbility. Jadi nggak perlu punya, yang penting bisa pakai," kata Sandiaga di Graha Thamrin Niaga, Jakarta, Kamis (26/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga mengatakan bahwa milenial harus memiliki aset untuk bisa naik kelas. Memiliki sebuah aset juga bisa menjadi suatu pembuktian bahwa milenial tersebut telah sukses.
"Ini (userbility) konsep share ekonominya bagus, tapi kita harus punya base. Jadi milenial harus punya aset, kenapa? Kita kalau mau naik kelas itu harus punya aset. Kalau asetnya itu nggak dimiliki kita juga nggak dapat karakter apresiasi," jelasnya.
"Maka di DKI kita untuk dorong milenial untuk punya kesempatan memiliki properti, kita punya program hunian DP 0 rupiah," sambungnya.
Dia juga menilai kaum milenial harus bisa berpikir panjang ke depan dalam memiliki sebuah hunian. Sebab menurutnya, saat ini kaum milenial masih labil dalam menentukan pilihan.
"Karena kadang-kadang milenial ini nggak mikir, jangankan beli properti, nabung saja nggak mikir. Nyari kerja saja, misalnya ada perusahaan A dan B, perusahaan A tawaran gaji dia misalnya 100, perusahaan B itu 110, kalau kita dulu yang non milenial kan milih 110," kata dia.
"Ternyata perusahaan A di Facebook lebih banyak likesnya 20% dibanding B. Jadi walaupun dapat incomenya lebih tinggi dari perusahaan B, yang dipilih perusahaan A, karena banyak likesnya," sambung dia.
Oleh sebab itu, Sandiaga ingin agar milenial bisa secepatnya memiliki sebuah properti. Terlebih, menurutnya, Jakarta di tahun 2045 akan menjadi kota megapolitan terbesar dunia.
"Dan kapan beli properti untuk milenial? Jawabannya sekarang, karena kita melihat Indonesia tumbuh terus, di 2030 ekonomi kita akan masuk nomor 7 terbesar. 2045 prediksi mengatakan Jakarta akan menjadi megapolitan terbesar di dunia," tuturnya. (fdl/zlf)