Sandiaga sendiri mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan produsen Anker Bir tersebut. Namun untuk bisa melepas saham Pemprov diperlukan suatu tahapan serta mekanisme yang harus diikuti.
"Kita sudah ada pembicaraan berkaitan dengan kinerja strategi daripada perusahaannya sendiri, tapi untuk berkaitan dengan divestasi harus mengacu terhadap tahapan-tahapan, bagaimana juga persetujuan-persetujuan yang diperlukan untuk DKI," kata Sandiaga ditemui di Graha Thamrin Niaga, Jakarta, Kamis (26/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dia mengatakan, dalam waktu dekat Pemprov DKI akan segera mengambil keputusan terhadap rencana melepas saham di perusahaan berkode saham DLTA tersebut.
"Ini mekanismenya sedang lagi dikaji, dan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi akan kami ambil keputusan," katanya.
Pada Rabu kemari (25/4), PT Delta Djakarta telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam RUPS itu, Pemprov DKI Jakarta kecipratan dividen sebesar Rp 48,57 miliar.
Sandiaga mengatakan, bahwa uang hasil pemberian dividen tersebut akan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov DKI. Nantinya, dana tersebut akan digunakan sesuai dengan perencanaan yang ada pada APBD.
"Kalau di Pemprov DKI kan ini dividen masuk ke dalam APBD, dan itu tentunya anggaran tersebut, ya kita punya Rp 77 triliun yang fokus di 30% pendidikan, hampir 17% di kesehatan. Tapi kita ingin kepemilikan portofolio kita yang ada di DKI ini mendorong lahirnya suatu penciptaan lapangan kerja, dan satu program yang selaras dengan Pemprov DKI," tuturnya. (fdl/zlf)