Perjalanan Silas untuk duduk di kursi VP bukanlah hal yang mudah. Kariernya sudah dirintis sejak usia 15 tahun di awal 1980an sebagai staf janitor atau pegawai yang bertanggung jawab atas kebersihan suatu area.
"Dari situ janitor sesuai kita belajar keterampilan. Kita belum sekolah karena mulai dari belajar dan sampai empat tahun dari 1982 sampai 1985 sudah ditransfer ke Freeport pegawai permanen Freeport," katanya saat berbincang di Tembagapura, Kamis (26/4/2018) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tahun 1985, ia dipercaya menduduki jabatan baru sebagai pekerja tambang hingga 1991. Pekerjaan yang dijalaninya sekaligus membuatnya belajar banyak tentang dunia pertambangan.
"1985 masuk ke teknik tambang, bor tambang geologi. Teknik dari 1985 sampai 1991. Jadi instruktor kasih latih ke karyawan dan saya punya pengalaman transfer ke karyawan yang baru masuk," ujar Silas.
Posisi instruktur diembannya hingga 1997, ia pun kemudian dipercaya bertanggung jawab atas satu area tertentu.
"Sampai dengan 1997 saya masuk ke salah satu transfer ke staf bagian pemimpin, penanggung jawab area lokasi," tutur Silas.
Perjalanan kariernya pun perlahan naik hingga menjadi VP Senior Advisor, Employee Development di 2010. Ia mengaku tidak ada halangan bagi putra asli Papua berkarier di PTFI.
"Jadi VP tahun 2010. Mulai dari nol, akhirnya mampu dan kita jalan," kata Silas. (ara/zlf)