Kehadiran Judesa memangkas jarak yang musti ditempuh masyarakat menuju ibu kota kecamatan dari 15 km menjadi 5 km. Judesa juga memudahkan akses para pelajar menuju sekolah dan masyarakat memasarkan hasil pertaniannya.
"Balitbang PUPR terus berinovasi mencari teknologi jembatan yang cepat, murah, dan bermanfaat. Biasanya jembatan gantung menggunakan dua tiang. Tapi ini asimetris atau hanya satu sisi tanpa mengurangi kualitasnya. Mohon dijaga dan dipelihara. Digunakanlah sewajarnya," kata Kabalitbang Kementerian PUPR Danis Sumadilaga dalam keterangan tertulis, Minggu (29/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Berapa Biaya Bikin Jalan Mulus di Pulau Moa? |
Jembatan yang dibangun sepanjang 62 meter serta lebar 1,8 meter. Biaya yang diperlukan untuk membangun Jembatan Judesa tersebut adalah Rp 1,5 milyar yang bersumber pada APBN tahun 2017.
Danis menambahkan, keunggulan Judesa yang membuat teknologi ini sangat pas untuk diterapkan di kawasan terpencil, yaitu fleksibel dan ekonomis. Materialnya merupakan pre-fabrikasi sehingga dapat disiapkan untuk dikirim ke lokasi.
![]() |
Dengan sistem modular, pembangunan lebih mudah dan waktu pelaksanaan yang lebih singkat serta pelaksanaan pembangunannya dapat melibatkan masyarakat setempat.
"Pelibatan masyarakat mulai tahap perencanaan, pembangunan jalan akses, dan bangunan pelengkap," katanya.
Bupati Manggarai Barat, Agustinus Dula, mengaku senang teknologi Judesa bisa digunakan mengubungkan dua Desa di Kecamatan Lembor yakni Desa Siru dan Wae Wako. Pembangunan jembatan ini juga jadi bagian dari implementasi Nawacita pemerintah.
"Karena itu pada kesempatan yang sangat baik ini, saya atas nama masyarakat Desa Siru dan Desa Wae Woka mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian Presiden Jokowi melalui pihak kementerian dalam membantu memudahkan akses warga," pungkasnya. (idr/dna)