Belakangan percakapan tersebut ternyata disadap oleh seseorang. Percakapan yang menjadi viral tersebut tampaknya direkam oleh jenis penyadap suara.
Dari data yang dihimpun detikFinance, ada berbagai jenis alat sadap, mulai dari alat penyadap sederhana seperti perekam suara dan kamera tersembunyi dalam berbagai bentuk bisa ditemukan di Pusat Penjualan Elektronik Glodok, Jakarta Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, saat ini alat tersebut sudah mulai hilang di pasaran. Salah satu pedagang yang enggan disebut namanya mengatakan, sejak tahun 2014-2015 alat sadap dilarang dijual di pasaran. Alasannya alat tersebut tidak diperuntukkan bagi umum.
![]() |
Meski di Glodok sudah tidak tersedia alat sadap, ternyata penjualan alat sadap di toko-toko online banyak ditawarkan. detikFinance menelusuri berbagai toko online dan media sosial.
Salah satunya penjualan di Instagram bernama Oman mengaku sudah menjual alat sadap sejak lama. Dari postingan galeri di instagramnya, tampak Oman sudah menjajakan alat sadap sejak tahun 2016. Meski sudah ada larangan dirinya merasa tidak takut untuk menjual alat sadap.
"Nggak (takut). Tapi sekarang kayanya sudah banyak di toko online juga banyak. Sebenarnya itu barangnya sama. Sekarang udah banyak banget di toko online. Dulu mah masih sedikit belum ada sekarang udah banyak. Larinya pada ke toko online semua," kata dia kepada detikFinance, Senin (30/4/2018).
Sebagai informasi, dari pantauan detikFinance di Glodok, para pedagang sudah tidak lagi menjual alat sadap. Kebanyakan menjual alat elektronik seperti CCTV, walkietalkie dan beberapa alat elektronik lainnya.
Setelah berkeliling untuk menemukan toko alat penyadap suara, tidak ada satupun pedagang yang menjual alat sadap.
"Nggak bakal ada yang bilang mereka jual, karena memang nggak boleh," kata pedagang di Glodok
Dari data yang dihimpun detikFinance di tahun 2014 produk-produk alat penyadapan banyak dijual di Pusat Penjualan Elektronika, Glodok, Jakarta Barat. Umumnya yang dijual, jenis alat sadap sederhana dengan harga sangat terjangkau.
Di tahun 2014 disepanjang pertokoan Glodok, banyak yang menjual alat penyadap. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau antara Rp 300.000-Rp 450.000 per alat.
(dna/dna)